Saturday, February 1, 2014

Ahlussunah Wal Jamaah itu seperti Pohon

Salah satu pelajaran terpenting dari mau'idhotul hasanah Habibana Musthofa Sayyidi Baraqbah di Majlis Manaqib Istiqomah Ahad Kliwon ialah Allah SWT tidak mencabut ilmuNya dalam sekali cabut akan tetapi dicabut melalui dipanggilnya para Masyayikh keharibaanNya. Hal ini dapat dianalogikan seperti sebuah pohon yang rimbun. Ahlussunnah wal Jamaah itu seberti pohon yang amat sangat besar. Ranting-rantingnya menggambarkan perbedaan dalam pandangan imamiyah itu sebagai rahmad. Adanya Madzab Syafi'i, Hambali, Maliki dan Hanafi itu diibaratkan seperti cabang pohon yang cukup besar. Namun, ia masih dalam pohon yang sama yakni pohon Ahlussunnah Wal Jamaah. Seseorang akan menumbangkan pohon besar tidak mungkin dalam satu kali tebang, akan tetapi ia harus menebang dari ranting-ranting atas untuk dapat memudahkan menebangnya. Begitu pula Allah SWT dalam mencabut ilmuNya. Melalui diwafatkannya para Masyayikh itu diartikan sama menebas reranting di pohon. Tatkala pohon sudah tak beranting maka tinggal satu tebang ia roboh. Dan sudah barang tentu kita akan ikut merasakan dampaknya. Bumi gersang, air surga tak dapat ditahan di akar-akar yang kuat, matahari semakin membakar kulit. Sama, ketika kita kehilangan salah satu ulama maka sudah sepantasnya kita turut berduka karena bumi tidak lagi sesejuk ketika adanya Ahlul Ilm dan para Hukama'.

Sunday, January 26, 2014

Hidayah dalam Prespektif Hujan

Hikmah perjalanan malam ini dari Kampus FH UII menuju Beranda di Bantul. Cuma sekedar berkhayal saja, ternyata apa yang disampaikan oleh Gus Muwafiq tempo hari di FMIPA UII itu ada benarnya juga. Tetapi ini dalam prespektif yang lain. 


Hujan malam ini terasa agak aneh saja, meski dalam perjalanan hujan tidak menampakkan batang hidungnya. Keluar kampus sampai perempatan Ndruwo, terpantau hujan mampir di area ini. Dari perempatan Ndruwo sampai perempatan Manding terpantau kering tanpa bekas hujan di sebagian perjalanan. Dari Manding menuju perlimaan Bejen, hujan tampaknya pernah melewatinya. Dari perlimaan Bejen menuju rumah, jalan tampak kering tanpa air.