Saturday, February 1, 2014

Ahlussunah Wal Jamaah itu seperti Pohon

Salah satu pelajaran terpenting dari mau'idhotul hasanah Habibana Musthofa Sayyidi Baraqbah di Majlis Manaqib Istiqomah Ahad Kliwon ialah Allah SWT tidak mencabut ilmuNya dalam sekali cabut akan tetapi dicabut melalui dipanggilnya para Masyayikh keharibaanNya. Hal ini dapat dianalogikan seperti sebuah pohon yang rimbun. Ahlussunnah wal Jamaah itu seberti pohon yang amat sangat besar. Ranting-rantingnya menggambarkan perbedaan dalam pandangan imamiyah itu sebagai rahmad. Adanya Madzab Syafi'i, Hambali, Maliki dan Hanafi itu diibaratkan seperti cabang pohon yang cukup besar. Namun, ia masih dalam pohon yang sama yakni pohon Ahlussunnah Wal Jamaah. Seseorang akan menumbangkan pohon besar tidak mungkin dalam satu kali tebang, akan tetapi ia harus menebang dari ranting-ranting atas untuk dapat memudahkan menebangnya. Begitu pula Allah SWT dalam mencabut ilmuNya. Melalui diwafatkannya para Masyayikh itu diartikan sama menebas reranting di pohon. Tatkala pohon sudah tak beranting maka tinggal satu tebang ia roboh. Dan sudah barang tentu kita akan ikut merasakan dampaknya. Bumi gersang, air surga tak dapat ditahan di akar-akar yang kuat, matahari semakin membakar kulit. Sama, ketika kita kehilangan salah satu ulama maka sudah sepantasnya kita turut berduka karena bumi tidak lagi sesejuk ketika adanya Ahlul Ilm dan para Hukama'.