Thursday, October 8, 2015

Ketiadaan Ilmu tanpa Sanad

Mendengarkan pengajian-pengajian secara langsung (live) merupakan sebuah Kuliah Umum yang luar biasa. Prespektif seorang Kiai dalam mengisi pengajian tentu tidak dapat diukur secara sains. Bahkan antar-Kiai saja akan dapat perbedaan-perbedaan dalam mengaji dan mengisi pengajian. Tetapi bagaimana para Kiai itu saling memahami antar satu dengan lainnya, padahal dapat dikatakan sering berbeda pendapat bahkan berseberangan pula. Mengapa?

Prespektif yang ditawarkan dalam paragraf kedua ini akan berbeda. Pada era kemajuan sekarang, dengan teknologi yang berkembang tiada batas. Keilmuan dapat diperoleh dengan singkat. Secara instan pun banyak. Menghasilkan beberapa dai-dai yang bersliweran di layar kotak itu. Kebanyakan dari mereka mengusung faham kesunahan, kembali ke khittoh Islam yakni Al Quran dan As Sunah. Tetapi ketika berseberangan pendapat, dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa. Mengapa?

Saturday, February 1, 2014

Ahlussunah Wal Jamaah itu seperti Pohon

Salah satu pelajaran terpenting dari mau'idhotul hasanah Habibana Musthofa Sayyidi Baraqbah di Majlis Manaqib Istiqomah Ahad Kliwon ialah Allah SWT tidak mencabut ilmuNya dalam sekali cabut akan tetapi dicabut melalui dipanggilnya para Masyayikh keharibaanNya. Hal ini dapat dianalogikan seperti sebuah pohon yang rimbun. Ahlussunnah wal Jamaah itu seberti pohon yang amat sangat besar. Ranting-rantingnya menggambarkan perbedaan dalam pandangan imamiyah itu sebagai rahmad. Adanya Madzab Syafi'i, Hambali, Maliki dan Hanafi itu diibaratkan seperti cabang pohon yang cukup besar. Namun, ia masih dalam pohon yang sama yakni pohon Ahlussunnah Wal Jamaah. Seseorang akan menumbangkan pohon besar tidak mungkin dalam satu kali tebang, akan tetapi ia harus menebang dari ranting-ranting atas untuk dapat memudahkan menebangnya. Begitu pula Allah SWT dalam mencabut ilmuNya. Melalui diwafatkannya para Masyayikh itu diartikan sama menebas reranting di pohon. Tatkala pohon sudah tak beranting maka tinggal satu tebang ia roboh. Dan sudah barang tentu kita akan ikut merasakan dampaknya. Bumi gersang, air surga tak dapat ditahan di akar-akar yang kuat, matahari semakin membakar kulit. Sama, ketika kita kehilangan salah satu ulama maka sudah sepantasnya kita turut berduka karena bumi tidak lagi sesejuk ketika adanya Ahlul Ilm dan para Hukama'.

Sunday, January 26, 2014

Hidayah dalam Prespektif Hujan

Hikmah perjalanan malam ini dari Kampus FH UII menuju Beranda di Bantul. Cuma sekedar berkhayal saja, ternyata apa yang disampaikan oleh Gus Muwafiq tempo hari di FMIPA UII itu ada benarnya juga. Tetapi ini dalam prespektif yang lain. 


Hujan malam ini terasa agak aneh saja, meski dalam perjalanan hujan tidak menampakkan batang hidungnya. Keluar kampus sampai perempatan Ndruwo, terpantau hujan mampir di area ini. Dari perempatan Ndruwo sampai perempatan Manding terpantau kering tanpa bekas hujan di sebagian perjalanan. Dari Manding menuju perlimaan Bejen, hujan tampaknya pernah melewatinya. Dari perlimaan Bejen menuju rumah, jalan tampak kering tanpa air.

Wednesday, July 10, 2013

Rodat New Article

Ternyata tuntutan untuk menulis sejarah ini harus berjalan lagi ditengah minimnya referensi yang mengupasnya lebih dalam. Sebelumnya, sudah pernah ditampilkan artikel mirip seperti ini dengan judul Tari Leyek. Tapi itu jauh dari referensi yang jelas sumbernya. Meski awur-awuran jalan opini saya tetapi sebuah tuntutan untuk menulis lagi menjadikan saya untuk belajar lagi lebih dalam. Prolog.

Wednesday, October 5, 2011

Perdamaian Airlangga

Terkadang sejarah memang tidak pernah terkuak karena sebagian sastra sejarah di masa lampau selalu saja dihiasi oleh seorang jaguar di Javadwipa. Beberapa kali perang berkecamuk di tanah Jawa, selalu saja pemenang dari perang tersebutlah yang akan membuat suatu sejarah gemilang tentang kerajaannya dan cenderung mengganggap musnah sudah musuhnya.

Monday, September 12, 2011

Budaya Politik

Budaya Politik itu apa?

Kita artikan makna Budaya Politik satu persatu. Mungkin, dari makna artian per kata membuahkan suatu kesimpulan yang dapat diambil sebagai pengertian dari Budaya Politik.

Budaya itu apa?
Budaya adalah suatu sikap dari manusia yang membentuk suatu pola bertingkah laku yang akan menjadi suatu kebiasaan dari manusia tersebut dan dari budaya tersebut terciptalah sebuah peradaban yang bernama "masyarakat". Ini dikarenakan salah satu ciri masyarakat adalah memiliki suatu budaya yang khas,

Wednesday, March 2, 2011

Tawassul Dengan Kubur Nabi Muhammad SAW

Imam Al-Darimy menyatakan dalam kitabnya Al-Sunan (pada bab Penghormatan Allah SWT kepada Nabi Muhammad setelah wafat): "Diceritakan dari Abu Nu'man, dari Sa'id Ibn Zaid, dari 'Amr lbn Malik Al-Bakari, dari Abu Al-Jauza' Aus Ibn Abdillah, ia berkata, "Pada suatu ketika, penduduk Madinah ditimpa kemarau panjang yang mencekik, sehingga mereka mengadu kepada Aisyah ra". Aisyah berkata: "Lihatlah kubur Nabi dan buatlah sebuah lubang yang tembus ke langit di atasnya, sehingga tidak ada atap antaranya dengan langit itu." Lantas ~ demikian menurut para perawi hadits — merekapun melakukan saran Aisyah ra, dan lak lama kemudian hujan lurun dengan lebat; sehingga rerumputan tumbuh dengan seketika, dan onta menjadi gemuk (bahkan sampai pecah-pecah lantaran kelewat gemuk). Sehingga tahun itu kemudian disebut sebagai 'Am Al-Fatq (tahun pecah-pecah).

Sunday, February 20, 2011

Waliyullah

Wali berasal dr kata "waliyayawla" yg berarti "dekat dgn sesuatu". 
Al-waliyyu = orang yg memiliki kedekatan dgn Allah atau orang yg disayang Allah. 

Menurut Imam Al-Qusyairi, ada 2 pengertian wali : 
1. Wali Salik = orang yg dgn sekuat tenaga berusaha menjaga hatinya agar tetap taat & hanya bergantung kpd Allah tanpa diselingi kedurhakaan. 
2. Wali Majdzub = orang yg hatinya secara penuh & terus menerus dlm penjagaan Allah. 
Penjagaan Allah thd wali disebut Mahfuzh, penjagaan Allah thd Nabi disebut Ma'shum. 

WAKTU

Berbicara mengenai “waktu” mengingatkan penulis kepada ungkapan Malik Bin Nabi dalam bukunya Syuruth An-Nahdhah (Syarat-syarat Kebangkitan) saat ia memulai uraiannya dengan mengutip satu ungkapan yang dinilai oleh sebagian ulama sebagai hadis Nabi Saw.:
Tidak terbit fajar suatu hari, kecuali dia berseru. “Putra-putri Adam, aku waktu, aku ciptaan baru, yang menjadi saksi usahamu. Gunakan aku karena aku tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat.”

7 TANDA KEBAHAGIAAN HIDUP DI DUNIA MENURUT SAHABAT IBN 'ABBAS RODLIYALLAHU 'ANHU

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Ibnu Abbas ra adalah salah seorang sahabat Nabi saw. yang sangat tekun dalam menjaga dan melayani Rasulullah saw., dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah saw. Selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah saw) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia.

Ceramah Al Imam Al Musnid Al Habib Umar Bin Hafidz

Segala puji bagi Allah swt, atas terbitnya Matahari Risalah (saw), yang telah membawa petunjuk-petunjuk menuju Pencipta kita Yang Maha Tunggal, Maha Hidup, dan Maha Berdiri Sendiri, Dan pada Risalahnya (saw), terdapat petunjuk petunjuk bagi para cendikiawan, dan bagi mereka yang mau berfikir, dan bagi mereka yang mau memahami.