Monday, November 2, 2009

Qosidah Burdah

Fama li'ainaika in qultak fufa hamata,
Wa ma liqolbika in qultas tafiq yahimi,
Ayahsabush shobbu annal hubba munkatimun,
Ma baina munsajimin minhu wa mudhthorimi,

Artinya (kurang lebih) :

Kalau tidak mengapa kedua matamu tetap mengalir yang mestinya kau mampu menahannya,
Dan kenapa hatimu tetap gundah padahal kau mampu menentramkannya,
Adakah orang yang sedang kasmaran menyangka bisa merahasiakan rasa cinta?
Sedang airmatanya masih bercucuran dan hati yang masih terbakar api cinta


Kalau mendengar Qosidah Burdah pada bagian ini, apakah kita dapat merasakan getaran dalam hati? Bagaimana bisa musuh-musuh pembenci Kanjeng Nabi itu menangis sejadi-jadinya ketika dia merasa Kanjeng Nabi adalah kekasih Allah bukan kekasih umatnya. Kita yang jelas-jelas mengakui syahadat tain, syahadat rasul tetap saja tidak merasa Kanjeng Nabi dihadapan kita, ngemong dan mengasuh kita. Itu hanya pada Utusan-Nya bagaimana lagi jika kita berada dihadapan Sang Pencipta jasad dan ruh kita. Acuh pun mungkin, karena pada Utusan-Nya saja tidak merasa dia ada. Masya Allah.

Mungkin hanya saja, kita belum terbuka hatinya. Semoga Allah memberikan hati kita terbuka dan bisa merasakan tangisan kerinduan pada Kanjeng Nabi. AMIN.

0 comments:

Post a Comment