Friday, September 10, 2010

Kesalehan Sufistik

Iblis dan Bala Kurawanya.

Gemuruh takbir bersahutan menjelang hari lebaran. Makna Iedul Fitri, berarti kembali pada fitrah yang suci. Kembali kepada Suasana kefitrahan kita ternyata dikejutkan oleh sesuatu yang dahsyat. Kita memang harus menang dalam peperangan melawan iblis. Takbir di hari lebaran diawali dengan tiga kali takbir, takbir pertama sesungguhnya menakbiri setan, iblis dan bala kurawanya yang hendak mengancam kemenangan kita dalam 29 atau 30 hari peperangan kita.


Takbir terhdap setan dan kurawanya sangat dibutuhkan, karena iblis sangat takut dengan takbir yag dikumandangkan hamba Allah. Kalau kita hayati maknanya, berarti Allah Maha Besar. Dalam pandangan Allah, semua makhluk termasuk kita, iblis, setan dan segala yang berbau makhluk akan kecil dan sangat tak berarti apa-apa. Karena itu kita setiap hari akan terus bertakbir. Kala itu setan bergelimpangan dari muka bumi. Termasuk bumi dihati kita.

Setan yang dibelenggu selama sebulan, akan melakukan balas dendam luar biasa setelah hari raya. Kerna itu takbir terus bergema setalah hari raya sampa tiga hari lamanya agar elemen-elemen setan benar-benar sirna dari diri kita.
Ancaman setan tidak mau kembali ke benak kita. Karena itu hanyati dan renungkan makna takbir itu sedalam-dalamnya, sebab kesetanan dalam diri kita akan segera tiba manakala kita tidak segera dan sering mengucapkan takbir.

Bahkan dalam salah satu wirid dari sebuah tarikat di dunia ini, ada bacaan takbir sebanyak 100 kali setiap hari. Berarti dalam diri kita ada sejuta setan bahkan milyaran yang setiap hari lahir.
Allahu Akbar! Hati-hati, ketika takbir berkumandang, setan juga pandai. Ia seringkali berselingkuh dengan hawa nafsu kita untuk memanfaatkan takbir demi kepentingannya. Maka muncullah takbir politik, takbir bisnis, takbir nafsu, takbir riya’, takbir pamer dan sebagainya.

Nah, jika setan mulai menguasai nafsu kita, maka takbir kita hanyalah takbir hura-hura. Karena itu hati-hati bertakbir, jangan sampai setan yang doyan sambal pete memanfaatkan takbir kita, hingga gundul kita sendiri seakan-akan sudah relegius, tetapi ternyata penuh dengan massa setan di atas kepala kita, nah..!! (Fatchan Sjarief) 

0 comments:

Post a Comment