Monday, September 13, 2010

Mencontoh Para Salaf Dalam Berlomba-lomba Pahala Lewat Tarawih

Al Imam Ibnu Hajar Al Asqolani menjelaskan Hadits tentang Tarawihnya Khalifah Umar, dalam kitabnya Fathul Bari, beliau menulis :

" Penyempurnaan : Tidak ada penyebutan dalam riwayat ini berapa Rakaat shalat yang dilakukan Ubay Bin Ka'ab, dan para salaf berselisih atas hal ini, di dalam kitab Al Muwatho' dari Muhammad bin Yusuf dari Assaib bin Yazid bahwasanya sholatnya 11 rakaat, dan meriwayatkan Sa'id bin Manshur Dari jalur yang lain dan menambahkan dalam riwayat itu " Mereka para sahabat membaca 200 an ayat dan berpegang pada tongkat karena lamanya berdiri ", dan meriwayatkan Muhammad bin Nashr Al Marwazi dari jalan Muhammad bin Ishaq dari Muhammad bin Yusuf, berkata : 13 rakaat, dan meriwayatkan Abdurrozaq dari jalan yang lain dari Muhammad bin Yusuf, berkata 21 rakaat, dan meriwayatkan Malik dari jalan Yazid bin Khushaifah dari Assa'ib bin yazid 20 rakaat, dan ini di asumsikan selain witir. 



Dan dari Yazid bin Rouman berkata " Para Manusia sholat tarawih di zaman Umar dengan 23 rakaat, 

dan meriwayatkan Muhammad bin Nashr dari jalur Atho', berkata : Aku mendapati para sahabat di bulan Ramadhan sholat 23 rakaat dan 3 witir. Dan banyaknya riwayat-riwayat ini adalah adalah hal yang Mungkin, karena berbeda-bedanya haliyah (keadaan), dan di kompromikan bahwasanya perbedaan riwayat ini memandang dari panjang dan pendeknya bacaan, maka ketika bacaanya panjang maka sedikit rakaatnya dan sebaliknya. Dan pendapat ini di kuatkan Al Dawadi dan yang lain. Hitungan Rakaat yang awal (11 rakaat) ini mencocoki hadits A'isyah, dan pendapat ke dua (13 rakaat) mendekati hadits itu juga. Dan perbedaan riwayat jumlah rakaat yang melebihi 20 rakaat, maka kembali kepada perbedaan rakaat witir, karena sesungguhnya terkadang witir itu dilakukan 1 rakaat kadang 3 rakaat. Dan meriwayatkan Muhammad bin Nashr dari jalur Dawud bin Qois berkata : Aku mendapati para manusia di masa pemerintahan Aban bin Utsman dan Umar bin Abdul Aziz -yakni di madinah- mereka shalat dengan 36 rakaat dan 3 rakaat witir, dan berkata Imam Malik hal itu adalah perkara yang terdahulu bagi kami. Dan dari Azza'faroni dari Asyafi'i, berkata : Aku melihat orang-orang di madinah sholat dengan 39 rakaat dan di Makkah 23 rakaat. Dan dari Asyafi'i : Apabila memanjangkan berdiri (bacaan) dan menyedikitkan sujud (rakaat), maka hal itu bagus, dan apabila memperbanyak sujud (rakaat) dan memperingan bacaan, itu juga bagus. Tapi yang awal lebih aku sukai.

Berkata Attirmidzi : pendapat yang terbanyak di katakan dalam jumlah rakaat tarawih adalah 41 rakaat -yakni dengan witir-. Dan menuqil dari Ibnu Abdil Bar dari Al Aswad bin Yazid : Tarawih di kerjakan 40 rakaat dengan 7 rakaat witir, dan dikatakan 38 rakaat, seperti yang telah di tuturkan Muhammad bin Nashr dari Ibnu Aiman dari Imam Malik ".

( Fathul Bari Syarah Shohih Bukhori Juz 4 hal 253 Bab Kitabus Shalati Tarawih cet Dar Al Ma'rifah ). 

Demikian banyak riwayat tentang berapa rakaat Shalawat Tarawih itu, dan Imam Ibnu Hajar mengkompromikan dengan perkataanya : Dan banyaknya riwayat-riwayat ini adalah hal yang Mungkin terjadi, karena berbeda-bedanya haliyah (keadaan), dan dikompromikan bahwasanya perbedaan riwayat ini memandang dari panjang dan pendeknya bacaan, maka ketika bacaanya panjang maka sedikit rakaatnya dan sebaliknya.

Ya bagi yang mau taraweh dengan 8 rakaat dan 3 witir ya silakan, tapi diusahakan bacaanya tiap rakaat minimal 200 ayat, karena begitu para salaf melakukannya. 

Yang 23, 39, 44 rakaat ya silakan, dengan bacaan-bacaan yang ringan saja. Hal ini sebagaimana tadi perkataan Asyafi'i : Apabila memanjangkan berdiri (bacaan) dan menyedikitkan sujud (rakaat), maka hal itu bagus (ini untuk 8 rakaat, dan tiap rakaat bacanya 200 ayat).

Dan apabila memperbanyak sujud (rakaat) dan memperingan bacaan, itu juga bagus. (ini untuk yang lebih dari 20 rakaat). 

Dan Tarawih 20 rakaat dan 3 witir ini sudah di lakukan di Makkah semenjak zaman para salaf, sebagaimana tadi riwayat dari Azza'faroni dari Asyafi'i berkata : Aku melihat orang-orang di madinah sholat dengan 39 rakaat dan di Makkah 23 rakaat. 

Sampai sekarang masih dapat kita saksikan bahwa shalat tarawih di Masjidil Haram adalah 20 rakaat dan 3 witir = 23 rakaat, tepat seperti yang dikatakan Asyafi'i, dan itu adalah riwayat yang mutawatir yang dilakukan dari generasi ke generasi. Tidak ada yang berani merubah 8 rakaat. Siapa yang berani? Hehehe

Wal hashil, yang salah adalah yang pengen kelihatan ahli agama yang kerjaannya mempermasalahkan perbedaan yang ada dalam umat islam melulu tanpa memberi solusi atau yang tidak taraweh karena males sebab kekenyangan makan buka puasa. Hehehe 

0 comments:

Post a Comment